DEPOK - Menyikapi perseteruan artis Luna Maya dengan pekerja infotainment, pelawak Akri Patrio mengaku berada dalam posisi netral. Akri juga mengaku tidak pernah memiliki pengalaman buruk dengan pekerja infotainment dan selalu menjaga hubungan baik satu sama lain.
Bahkan, Akri mengatakan, grup lawak Patrio yang digawangi olehnya, Parto, dan Eko dapat menjadi besar di mata masyarakat berkat jasa pekerja infotainment. Media massa, kata Akri, dapat membesarkan seseorang, namun sewaktu-waktu dapat menjatuhkan seseorang.
“Welcome, jujur, Patrio besar karena infotainment, artinya itulah hebatnya sebuah media bisa menjatuhkan dan membesarkan.” Katanya kepada wartawan saat menjadi pembicara di acara Santunan Anak Yatim Jalan Beringin Beji, Depok, Senin (28/12/09).
Kedepan, saran Akri, infotainment harus lebih mengedepankan etika jurnalistik dalam menyajikan berita selebritis. Dia menganggap infotainment berada di posisi sejajar dengan artis yang juga merupakan rekan dan juga sahabat.
“Semuanya ada undang-undangnya, ada norma sendiri. Saya tidak pro siapa-siapa, tidak pro Luna atau infotainment, keduanya sama, kawanku adalah wartawanku, kawanku adalah teman seprofesiku, jangan terpancing, jangan terjebak,” ujarnya.
Akibat perseteruan yang melibatkan ranah hukum inilah, muncul reaksi dari masyarakat untuk meniadakan infotainment. Apalagi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahkan Menteri Agama Suryadharma Ali sepakat jika infotainment hanya mengumbar ghibah atau gosip belaka. PBNU secara terang-terangan telah menyatakan haram terhadap tayangan infotainment.
(nov)
0 comments:
Post a Comment