JAKARTA - Beberapa adegan yang dinilai kurang layak oleh Lembaga Sensor Film (LSF) di Film BIdadari Jakarta dipotong. Meski bukan adegan vulgar dan hanya berupa kata-kata kasar, Linda Rahman ingin bagian itu tak dihilangkan.
“Tiba-tiba saya dapat kabar kalau ada adegan yang menggunakan kata-kata kasar dipotonmg. Tentu saya tidak terima, karena bagi saya yang penting enggak menonjolkan bagian tubuh yang enggak layak ditonjolkan,” ungkap Linda emosi saat berbincang di Jalan Dermaga Raya 116, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (30/12/2009).
Dia tidak merinci apa kata-kata kasar yang disensor oleh LSF tersebut. Namun baginya, apa yang ditampilkan dalam film yang diberi judul Bidadari Jakarta ini, adalah realita kehidupan sehari-hari anak jalanan di Jakarta.
“Kita ingin kasih tahu kalau itu ada dan harusnya diakui,” tandasnya.
Menurut Linda, jika adegan yang mengeluarkan kata-kata yang dianggap kasar itu disensor, apa yang akan ditayangkan. Justru itulah esensi film yang menunjukkan sisi lain dari gemerlap ibukota Indonesia.
“Inikan realita yang terjadi di Jakarta. Coba saja lihat kehidupan anak jalanan, ngomongnya kan pasti kasar. Kan kita enggak mungkin menampilkan anak jalanan yang bahasanya halus, itu jarang,” papar Linda.
Film Bidadari Jakarta merupakan film perdana Linda Rahman sebagai produser. Film ini disutradarai oleh Nanang Istiabudi dan akan dirilis tanggal 7 Januari 2010.
Poppy Bunga tampil sebagai salah satu pemeran utama dan artis pendatang baru seperti Keith Foo, Ayang dan Reni Novita.
(nov)
sumber :
0 comments:
Post a Comment