Ini Dia Kronologis Joy Tobing Kawin Lari

| |

JAKARTA - Joy Tobing dibawa lari Daniel Sinambela untuk kemudian diajak kawin lari tanpa restu orangtua Joy. Bagaimana sebenarnya kronologis terjadinya peristiwa yang akhirnya melibatkan marga Tobing dan Sinambela itu?

Berikut ini penuturan dari tokoh adat Tobing, Adam Tobing, dalam jumpa pers di kediaman orangtua Joy di Jalan K, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (22/3/2010).

"Jadi ceritanya, tanggal 24 Februari, keluarga Daniel datang meminta melamar atau agar Joy dipersunting Daniel. Tapi saat itu kita kurang deal soal waktu. Keluarga mereka minta agar Juni diberkati, tapi keluarga kita maunya bulan Oktober. Keluarga mereka minta dua hari ada jawaban kita. Lalu mereka pergi. Tapi Joy bilang permisi sebentar untuk ambil barang ketinggalan. Tapi kita tunggu sampai malam dan besoknya tidak pulang-pulang," beber Adam.

Hingga akhirnya keluarga Joy mendapat kabar bahwa Joy sudah diparaja (dicuri). Kemudian pada malam Minggunya (Sabtu, 27 Februari), Joy telepon bilang mau pulang. Tapi ada yang bilang Joy sudah diparaja atau dibawa lari, sehingga tak bisa pulang. Sontak, keluarga kaget Joy sudah dibawa lari Daniel.

"Saya telepon keluarga Sinambela. Saya mau bicara karena keluarga kami mau baik-baik. Akhirnya kita ketemu karena saya pikir saya bisa bertemu Joy. Di sana saya bilang juga dengan petinggi Sinambela, saya mau ketemu Joy walau hanya 3 menit saja. Saya hanya datang bertiga, tapi keluarga Sinambela ada 15 orang," paparnya.

Di hadapan keluarga Daniel, Adam bertanya apa maksud mereka membawa kabur Joy. "Saya tanya apa maksud keluarga Sinambela mempermalukan Tobing? Keluarga kami tidak menolak. Buktinya mereka sudah kami terima di rumah. Hanya masalah waktu kan bisa dinegosiasi baik-baik. Keluarga Sinambela bilang, mereka sudah mencuri Joy. Lalu saya bilang, untuk apa? Toh kami tidak menolak, tapi hanya masalah waktu saja," terangnya.

Saat itu, Adam diberi janji oleh ketua marga Sinambela bahwa Joy akan segera dipulangkan kepada keluarga. Namun, ternyata yang terjadi justru berbeda. Pada 1 Maret 2010, Adam mendapat kabar jawara Indonesian Idol musim pertama itu telah dinikahi Daniel dengan pemberkatan di Gereja GPdI Immanuel, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

"Saya suruh orang untuk ke sana, tapi tak bisa masuk. Saya coba telepon polisi, tapi dibilang tak punya dasar hukumnya. Lalu saat mencari Joy. Adiknya Joy melihat mobil Daniel. Mama, papa, om dan tantenya Joy didorong oleh pengawal Daniel. Bahkan Jefri, adiknya Joy, kacamatanya terlepas dan dipukul lehernya," kata Adam.

Adam berusaha mengajak Joy bicara baik-baik. Namun tampaknya cinta telah membutakan hati pelantun Karena Cinta itu. "Joy bilang, ini sudah menjadi keputusan dia. Lalu saya bilang, 'Jangan begitu kau Joy. Kamu kami urus karena kau publik figur dan kau marga Tobing'," katanya.

Setelah pernikahan terjadi, pada Sabtu, 6 Maret, perwakilan keluarga Sinambela berkunjung ke rumah orangtua Joy sambil membawa makanan. Mereka ingin bersilaturahmi dengan besannya.

"Keluarga Sinambela datang ke rumah, tapi saya bilang untuk apa. Mereka datang bawa makanan. Itu kan namanya kasih nyawa. Masih untung tidak dibunuh. Tapi tidak ada tanggapan dari mereka," tukasnya.

Saat tiga orang perwakilan keluarga Sinambela datang, ibunda Joy, Roma Sibuea, marah. Dia memukul salah satu tamu dengan sandalnya hingga ketiga orang tersebut kabur. Roma lalu meneriakinya maling. Warga lalu ikut mengejar tiga orang keluarga Tobing tersebut. Bahkan salah seorang tamu sempat luka di pipi karena dihajar warga. (ang)

sumber :

0 comments:

Post a Comment